Beranda » Sapa Sastra: Upaya Yayasan Gang Sebelah Perkuat Ekosistem Sastra di Gresik

Sapa Sastra: Upaya Yayasan Gang Sebelah Perkuat Ekosistem Sastra di Gresik

 

Yayasan Gang Sebelah menyelenggarakan Sapa Sastra 2025, sebuah inisiatif untuk memperkuat ekosistem sastra lokal melalui forum diskusi, pertunjukan seni, dan kompetisi literasi. Kegiatan ini berlangsung pada 18–19 Oktober 2025 di Café Sualoka Hub, Kampung Kemasan, Gresik, dengan melibatkan beragam pelaku lintas sektor, sastrawan, komunitas seni, akademisi, dan masyarakat umum.

Yayasan Gang Sebelah memandang sastra sebagai semesta yang melibatkan banyak pihak—penulis, pembaca, kritikus, penerbit, pendidik, hingga pecinta sastra—yang masing-masing memiliki peran penting dan setara. Melalui Sapa Sastra, Yayasan Gang Sebelah berperan sebagai fasilitator untuk mempertemukan berbagai pihak dalam semangat musyawarah dan kolaborasi, sekaligus memetakan kondisi ekosistem sastra di Gresik serta merumuskan langkah-langkah strategis untuk pengembangannya.

“Kami percaya sastra dapat menjadi medium kolaboratif yang mempertemukan banyak pihak lintas latar belakang. Melalui Sapa Sastra, kami ingin membuka ruang bersama bagi pertumbuhan sastra di Gresik dengan pendekatan yang lebih dialogis, interdisipliner, dan inklusif,” ujar Hidayatun Nikmah, ketua Yayasan Gang Sebelah.

Rangkaian kegiatan Sapa Sastra 2025 dimulai dengan Forum Group Discussion (FGD) Ekosistem Sastra pada Sabtu, 18 Oktober 2025, yang melibatkan pelaku, pendidik, dan penggiat sastra untuk mengidentifikasi tantangan serta peluang pengembangan sastra di daerah. Hasil FGD ini menjadi dasar bagi diskusi publik pada hari kedua kegiatan. Hari pertama ditutup dengan pemutaran film alih wahana sastra hasil produksi Komunitas Gresik Movie, yang mengeksplorasi pendekatan kreatif dalam mentransformasikan teks sastra ke medium sinema.

Untuk menumbuhkan apresiasi sastra sejak dini, kegiatan ini juga menyelenggarakan Lomba Baca Puisi Tingkat SD/Sederajat se-Kabupaten Gresik pada Minggu, 19 Oktober 2025. Melalui lomba ini, anak-anak diajak menumbuhkan kecintaan terhadap sastra sekaligus melatih ekspresi dan kepercayaan diri.

Puncak Sapa Sastra akan dimeriahkan pertunjukan musikalisasi oleh Kelompok Cager, membuka program diskusi publik menjadi ajang untuk merespons temuan-temuan hasil FGD sebelumnya. Diskusi ini menghadirkan tiga narasumber, yakni, Imam Muhtarom Sastrawan, Dosen Sastra Universitas Singaperbangsa Karawang, dan Kurator Sastra Borobudur Writers & Cultural Festival, kemudian Yogi Ishabib Penulis, Peneliti, dan Dosen Kajian Budaya Universitas Ciputra dan yang terakhir adalah Dewi Musdalifah, Sastrawan dari Gresik, Pendidik, dan Pembina Yayasan Gang Sebelah. 

Dengan dukungan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia melalui Program Penguatan Komunitas Sastra 2025, Sapa Sastra menjadi momentum penting dalam membangun jejaring dan memperkuat ekosistem sastra Gresik. Melalui dialog lintas sektor, kerja kreatif alih wahana, serta pelibatan generasi muda, kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan gagasan-gagasan segar sekaligus mempertegas posisi sastra sebagai bagian vital dari kehidupan kultural masyarakat.

 

Gang Sebelah

Yayasan Gang Sebelah didirikan pada Tahun 2017, sebagai bentuk upaya dalam melakukan penelitian, pengarsipan dan pengembangan Kebudayaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke atas