Lebih dari 20 orang mengikuti workshop yang berada di lantai dua Gresiknesia di Omah Damar, hari Selasa, 11 Juli 2023. Didukung oleh Dewan Kebudayaan Gresik khususnya departemen Litbang, Gresik Movie, Ruang Sastra Gresik, Rubamerah, Teater Intra dan Pokdarwis Kebungson. Di tempat yang memiliki nuansa klasik tersebut, juga lukisan-lukisan damarkurung karya Masmundari yang menghiasi dinding, lokakarya yang berlangsung tiga jam tidak terasa lama.
Mas Yogi Ishabib, sebagai pengampu lokakarya, membagikan pengalaman dalam kerja-kerja riset yang pernah dilakukannya. Peserta yang terdiri atas individu maupun kelompok, diajak untuk melihat arsip sebagai sesuatu yang lebih dekat. Seperti album foto keluarga atau cerita tutur tetangga tentang lingkungan sekitarnya. Dalam paparan yang disampaikan juga, Mas Yogi menyampaikan bahwa rumah menjadi sebuah museum kecil atau lembaga arsip kecil. “Tiap sudut rumah menyimpan memori – menyimpan secuil sejarah dari lingkungan tempat kita tinggal. Ingatan tersebut sangat mungkin kita gali melalui kisah di balik arsip-arsip tersebut”
Yayasan Gang Sebelah dan Gresiknesia menyelenggarakan kegiatan tersebut sebagai upaya untuk mengenalkan penggunaan dan pengelolaan arsip sebagai medium yang menopang kerja-kerja kesenian. Workshop ini juga merupakan upaya untuk menyemai gagasan bahwa arsip merupakan cermin dari praktik keseharian pada kondisi dan situasi tertentu yang selaras dengan perkembangan pengetahuan, teknologi, dan budaya material maupun non-material di setiap kelompok masyarakat.
Melihat antusiasme peserta yang besar, Yayasan Gang Sebelah juga menyampaikan tentang adanya kemungkinan-kemungkinan kerjasama antar peserta. Saling membantu antar disiplin ilmu yang dijalani. Tujuannya untuk saling menunjang dan saling belajar dalam melakukan kerja riset maupun pengelolaan arsip. Bahkan ketika lokakarya sudah berakhir, para peserta masih tetap meneruskan perbincangan yang lebih santai di lantai bawah Gresiknesia. Membahas hal-hal yang akan dikerjakan kedepannya.
Gang Sebelah
Yayasan Gang Sebelah didirikan pada Tahun 2017, sebagai bentuk upaya dalam melakukan penelitian, pengarsipan dan pengembangan Kebudayaan.